Ads Top

Rian Mahendra Bakal Laporkan Balik PO Sembodo ke Polisi!


Pendiri PO MTI (Mahendra Transport Indonesia) Rian Mahendra akan melaporkan ke PO Sembodo terkait dugaan pencemaran nama baik tersebut. Ia mengaku sudah mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk cerita tersebut. Ia pun secara pribadi mengundang dalam konferensi pers yang digelar di pool PO MTI di Bekasi Timur, Jawa Barat. Kali ini timnya akan menjelaskan kisah comeback secara detail. "Laporannya sudah kami siapkan (PO Sembodo). Besok malam kami akan konferensi pers," kata Rian Mahendra melalui pesan suara, Senin (12/11). Sejak terlibat tuduhan palsu PO Sembodo, Rian sudah merencanakan laporan pencemaran nama baik. Sebab, kata dia, apa yang disampaikan PO Sembodo tidak berdasarkan kontrak perusahaan. "Saya akan laporkan (tuduhan) pencemaran nama baik. Saya punya semua bukti perjanjiannya," ujarnya. Diketahui, Manajer Kantor PO MTI, Devi Marissa, juga telah menyiapkan paket tanggapan pengaduan ke PO Sembodo. Devi mengabadikan fakta tersebut melalui akun Instagram miliknya. Pihaknya juga menunjuk kuasa hukum untuk menangani masalah tersebut.

 

Timeline Dugaan Penipuan Rian Mahendra 

Direktur PO Sembodo Bambang Winarto mengatakan Rian Mahendra dan MTI belum memenuhi seluruh janji yang telah disepakati. Mulai dari pembayaran mobil yang diserahkan ke MTI, bagi hasil, biaya perlengkapan mobil, dan lain sebagainya.

 

Berdasarkan penjelasan pengacara, PO Sembodo setuju bekerja sama dengan PO MTI setelah melalui diskusi panjang. PO Sembodo menyerahkan empat unit bus kepada PO MTI yang saat itu tidak memiliki apa-apa termasuk kantor pusat dan kendaraan.

 

PO MTI kemudian setuju untuk membayar PO Sembodo Rp50 hingga 60 juta per kendaraan per bulan sebagai uang muka rutin. Selain itu, Sembodo dijanjikan 49 persen saham MTI. PO Sembodo juga disebut akan memiliki 100 kendaraan per tahun. Namun sejak awal diluncurkan pada Juni 2023 hingga saat ini, PO MTI belum memenuhi janji tersebut dan tidak pernah didanai. Padahal, menurut kuasa hukum Sembodo, Rian hilang dan sulit dihubungi.


Pendiri PO MTI (Mahendra Transport Indonesia) Rian Mahendra akan melaporkan ke PO Sembodo terkait dugaan pencemaran nama baik tersebut. Ia mengaku sudah mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk cerita tersebut. Ia pun secara pribadi mengundang dalam konferensi pers yang digelar di pool PO MTI di Bekasi Timur, Jawa Barat. Kali ini timnya akan menjelaskan kisah comeback secara detail. "Laporannya sudah kami siapkan (PO Sembodo). Besok malam kami akan konferensi pers," kata Rian Mahendra melalui pesan suara, Senin (12/11). Sejak terlibat tuduhan palsu PO Sembodo, Rian sudah merencanakan laporan pencemaran nama baik. Sebab, kata dia, apa yang disampaikan PO Sembodo tidak berdasarkan kontrak perusahaan. "Saya akan laporkan (tuduhan) pencemaran nama baik. Saya punya semua bukti perjanjiannya," ujarnya. Diketahui, Manajer Kantor PO MTI, Devi Marissa, juga telah menyiapkan paket tanggapan pengaduan ke PO Sembodo. Devi mengabadikan fakta tersebut melalui akun Instagram miliknya. Pihaknya juga menunjuk kuasa hukum untuk menangani masalah tersebut.

 

Timeline Dugaan Penipuan Rian Mahendra 

Direktur PO Sembodo Bambang Winarto mengatakan Rian Mahendra dan MTI belum memenuhi seluruh janji yang telah disepakati. Mulai dari pembayaran mobil yang diserahkan ke MTI, bagi hasil, biaya perlengkapan mobil, dan lain sebagainya.

 

Berdasarkan penjelasan pengacara, PO Sembodo setuju bekerja sama dengan PO MTI setelah melalui diskusi panjang. PO Sembodo menyerahkan empat unit bus kepada PO MTI yang saat itu tidak memiliki apa-apa termasuk kantor pusat dan kendaraan.

 

PO MTI kemudian setuju untuk membayar PO Sembodo Rp50 hingga 60 juta per kendaraan per bulan sebagai uang muka rutin. Selain itu, Sembodo dijanjikan 49 persen saham MTI. PO Sembodo juga disebut akan memiliki 100 kendaraan per tahun. Namun sejak awal diluncurkan pada Juni 2023 hingga saat ini, PO MTI belum memenuhi janji tersebut dan tidak pernah didanai. Padahal, menurut kuasa hukum Sembodo, Rian hilang dan sulit dihubungi.

No comments:

Powered by Blogger.